Eh.... Apa Warna Kamu?

Apa Warnamu?

Ayat bacaan:
Yohanes 13:35

=======================
"Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Warna dalam dunia desain memiliki peran yang jauh lebih penting daripada sekedar "bukan hitam putih". Selain bisa memberi kesan, suasana dan berbagai bentuk ekspresi lainnya, warna seringkali juga dipakai untuk menunjukkan suatu ciri atau menggambarkan sebuah identitas. Warna-warna tertentu identik dengan partai-partai, perusahaan atau organisasi tertentu. Setiap kali menjelang pemilu seluruh pelosok negeri ini dipenuhi bendera dalam berbagai warna, yang tanpa melihat apa lambangnya kita sudah langsung tahu warna itu mewakili partai yang mana. Dalam mencitrakan sebuah perusahaan pun warna memegang peranan penting. Maka warna memang berbicara lebih dari sekedar "bukan hitam putih" karena dapat pula mewakili sebuah badan tertentu dan menjadi ciri khas yang memberi kesan kuat.

Sebagai murid-murid Yesus, kita pun seharusnya memiliki "warna" yang akan mudah dilihat semua orang lewat cara hidup kita. Seharusnya ada "warna" yang bisa merepresentasikan kita sebagai murid Yesus, yang bisa menyatakan betapa kita bersyukur terhadap segala yang telah Kristus lakukan untuk hidup kita. But what's the color that can declare us as His disciple? Menjelang penyalibanNya, Yesus menunjukkan "warna" kita seharusnya lewat sebuah perintah baru yang Dia berikan. Jika selama ini yang kita tahu hukum kedua yang paling utama adalah "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini" (Markus 12:31), maka kali ini ada level baru mengenai mengasihi sesama manusia. "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." (Yohanes 13:34). Ini sebuah level baru dari perintah mengasihi sesama. Bukan saja harus mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri, tapi kita harus pula mengasihi sesama seperti halnya Yesus telah mengasihi kita. Dan kita tentu tahu bagaimana besarnya kasih Kristus kepada kita. Lewat pengorbananNya kita yang sebenarnya tidak layak ini diberi sebuah kepastian untuk beroleh keselamatan yang kekal. Di kesempatan selanjutnya Yohanes menegaskan lagi hal ini dengan menulis "Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi." (1 Yohanes 4:11). Yohanes kemudian melajutkan dengan "Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita." (ay 12). Jika kita saling mengasihi, maka ada Allah yang bersatu dengan kita, dan kasihNya menjadi sempurna di dalam diri kita. Maka "warna" yang merepresentasikan kita sebagai murid-murid Yesus pun akan nyata terlihat dalam cara hidup, gaya, tingkah laku dan perbuatan kita.

Ketika ada kasih Allah dalam diri kita, kitapun akan menghasilkan buah Roh. "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu." (Galatia 5:22-23). Orang yang memiliki buah Roh tentulah hidup saling mengasihi, karena jelas bahwa kasih termasuk satu dari buah-buah Roh yang dihasilkan oleh anak-anak Tuhan. Apabila kita masih hidup dikuasai oleh hawa nafsu, kepentingan atau kesenangan sesaat, egois, dipenuhi iri, dengki dan berbagai hal-hal keduniawian lainnya, maka itu artinya kita belum merepresentasikan diri kita sebagai murid dan sahabat Kristus. We still haven't declare ourselves in the right color yet. Dalam berinteraksi dan bermasyarakat, terutama kepada pengikut Kristus lainnya dari golongan manapun, pastikan bahwa kita sudah menunjukkan "warna" yang tepat. Apa yang dituntut dari kita bukan hanya sekedar peduli atau mengasihi, bukan sekedar "hitam atau putih" saja, tetapi kita harus mampu menunjukkan sebentuk kasih kepada sesama kita pada tingkatan bagaimana Kristus telah mengasihi kita. This is the right color. Ini warna yang tepat. Apa warnamu hari ini?

Bagaimana kita mengasihi Tuhan tercermin dari bagaimana kita mengasihi sesama

Kredit: Renungan Harian Online

Apa aku kata:
Aku memilih warna Mu untuk menyinari dan mewarnai kehidupan aku agar memancar keindahan kasih Mu.

Popular posts from this blog

Majlis Ofis Tertutup (October 16, 2009)

PRAY FOR THE HEALING WATERS

Seminar Praise and Worship, “Leading In Power Worship” (June 19, 2010)