Menjadi Teladan Sejak Muda


Ayat bacaan: 2 Tawarikh 34:2

=======================
"Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri."

teladan sejak mudaSaya kagum melihat pertumbuhan anak-anak muda di gereja dimana saya berjemaat dan melayani. Di usia muda, rata-rata masih duduk di bangku SMA mereka sudah aktif dalam berbagai kegiatan. Kebaktian anak muda (youth) nya hidup, mereka juga banyak berperan
dalam menyiapkan slide-slide atau video-video untuk kebaktian umum. Persekutuannya kuat dan mereka terlihat sangat akrab satu sama lain. Pemandangan ini begitu kontras ketika saya melihat anak-anak seusia mereka di luaran yang berperilaku sangat berbeda. Sekelompok anak-anak muda bahkan terkadang masih menggunakan seragam SMAnya sudah berani mengganggu orang lewat, memalak orang lain dan berbagai tindak kejahatan lainnya. Ada banyak anak-anak muda yang merasa masih butuh waktu untuk bersenang-senang menikmati hidupnya sesuka mereka. Mereka beranggapan bahwa untuk urusan hidup benar, itu adalah porsi untuk orang dewasa saja. Padahal Tuhan tidak pernah mengatakan demikian. Hidup benar adalah kewajiban semua orang tanpa memandang usia yang bersangkutan. Sejak muda sekalipun kita sudah dituntut untuk hidup lurus sesuai jalanNya dan siap untuk menjadi teladan bagi sesama.

Hari ini saya mengangkat kisah mengenai seorang bernama Yosia yang dikisahkan dalam kitab 2 Tawarikh. Yosia diangkat menjadi raja di Yerusalem pada usia yang masih sangat muda. Ia sudah menjadi raja ketika usianya baru 8
tahun, dan tercatat memerintah 31 tahun lamanya. Yosia dicatat memiliki gaya hidup yang lurus semenjak masih muda. "Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri." (2 Tawarikh 34:2). Di ayat berikut kita baca seperti berikut "Pada tahun kedelapan dari pemerintahannya, ketika ia masih muda belia, ia mulai mencari Allah Daud, bapa leluhurnya, dan pada tahun kedua belas ia mulai mentahirkan Yehuda dan Yerusalem dari pada bukit-bukit pengorbanan, tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patung-patung tuangan." (ay 3). Pada usia kedelapan dari pemerintahannya, berarti usia Yosia masih 16 tahun ketika ia memutuskan untuk mencari Tuhan. Ini usia yang masih terbilang sangat muda. Ditambah lagi statusnya sebagai raja, yang tentu saja memiliki agenda kesibukan yang sangat padat dan memiliki kekuasaan tertinggi yang berarti ia bisa melakukan apa saja sekehendak hatinya. Namun ternyata Yosia memiliki gaya hidup yang berbeda meski ia masih muda dan bisa bertindak sesukanya. Ia berbeda dari banyak raja yang gaya hidupnya tidak berkenan bagi Tuhan. Pada tahun ke dua belas, ini artinya 4 tahun kemudian, ketika ia berusia 20 tahun, ia sudah mulai mentahirkan Yehuda dan Yerusalem dari berbagai bentuk penyembahan berhala. "Mezbah-mezbah para Baal dirobohkan di hadapannya; ia menghancurkan pedupaan-pedupaan yang ada di atasnya; ia meremukkan dan menghancurluluhkan tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patung-patung tuangan, dan menghamburkannya ke atas kuburan orang-orang yang mempersembahkan korban kepada berhala-berhala itu." (ay 4). Pada usia yang masih sangat muda, Yosia sudah berperilaku lurus dan tidak menyimpang kemana-mana, ia mempergunakan statusnya sebagai raja dengan benar, dan tidak menyalahgunakan jabatan yang ia pegang. Di usia mudanya Yosia menjadi pelopor dalam pergerakan reformasi rohani di wilayah pemerintahannya.

Anak-anak muda, hiduplah lurus dari sekarang. Jangan menunda lagi dan terus terlena dalam gaya hidup dan nafsu anak-anak muda duniawi. Jangan terus buka celah bagi iblis untuk masuk dan merusak diri anda. Kepada Timotius, Paulus berpesan: "Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni." (2 Timotius 2:22). Tidak ada yang tahu kapan akhir jaman akan datang. "Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja." (Markus 13:32). Semua itu merupakan rahasia Ilahi. Jika kita tidak bersiap sejak sekarang, bisa jadi penyesalan akan datang pada saat yang terlambat. Seperti Yosia, jadilah teladan sejak muda. Begitu pula bagi kita
semua yang mungkin sedang berada pada posisi pemimpin, jadilah pemimpin yang mencerminkan keteladanan Kristus. Jangan salah gunakan posisi yang dipercayakan Tuhan pada diri anda saat ini, tapi muliakanlah Tuhan dengan itu. Didik dan bimbinglah bawahan anda dengan jujur dan lurus. Demikian pula anak-anak yang sudah dipercayakan Tuhan kepada anda. Bimbinglah mereka menurut jalanNya. "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." (Amsal 22:6). Sebagai orang tua, jadilah pahlawan dengan "busur panah" yang baik untuk mengarahkan "anak-anak panah" anda ke arah yang benar. (Mazmur 127:4). Mari kita semua mulai mengambil komitmen untuk hidup lurus, benar di mata Tuhan sejak dini, karena itu merupakan kewajiban kita semua tanpa memandang usia.

Tidak peduli berapa usia kita, kita dituntut untuk hidup benar dan menjadi saksi Kristus


Kredit: Renungan Harian Online

Apa aku kata: Make your decision now.. God never forsake HIS children.

Popular posts from this blog

Majlis Ofis Tertutup (October 16, 2009)

Seminar Praise and Worship, “Leading In Power Worship” (June 19, 2010)

The Truth About Rhea Arella ; The Journey of An Amazing Worshipper